assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Halo Sobat Networking!! Perkenalkan Saya Satria Pringgondani dari siswa sekolah SMK Negeri 1 Cerme jurusan XI TKJ 2, nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang Konfigurasi DHCP Server pada Debian 10
Pengertian DHCP Server
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk memberikan konfigurasi alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Dengan menggunakan DHCP, perangkat seperti komputer, smartphone, printer, dan perangkat lainnya tidak perlu lagi mengatur alamat IP secara manual. Sebagai gantinya, mereka akan menerima alamat IP secara otomatis dari server DHCP yang ada di dalam jaringan.
-Fungsi DHCP Server
Pemberian Alamat IP Otomatis:
DHCP secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini menghilangkan kebutuhan konfigurasi manual, yang mempercepat proses koneksi perangkat ke jaringan.
DHCP memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan alamat IP yang unik dari rentang yang telah ditentukan oleh server, mengurangi risiko konflik alamat IP yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.Pengelolaan Alamat IP yang Efisien:
DHCP memudahkan pengelolaan alamat IP dalam jaringan yang besar. Alamat IP yang diberikan bersifat sementara (lease time), dan setelah waktu tertentu, alamat IP yang tidak digunakan dapat kembali ke pool untuk digunakan oleh perangkat lain.Memberikan Konfigurasi Lainnya:
Selain alamat IP, DHCP juga dapat memberikan informasi lainnya seperti subnet mask, default gateway, dan DNS server. Ini memastikan perangkat dapat terhubung dengan benar ke jaringan dan dapat mengakses sumber daya seperti internet.Fleksibilitas:
DHCP sangat berguna di jaringan yang memiliki perangkat yang sering berganti atau dipindahkan, karena perangkat baru akan menerima konfigurasi yang diperlukan secara otomatis tanpa perlu pengaturan manual.Penyederhanaan Proses Setup Perangkat:
Ketika perangkat baru ditambahkan ke jaringan, DHCP memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung dengan cepat dan mendapatkan alamat IP serta konfigurasi lainnya secara otomatis
#Kelebihan DHCP server
Pemberian Alamat IP Otomatis:
Proses pemberian alamat IP dilakukan otomatis, sehingga mengurangi beban administrasi dan menghemat waktu
Mengurangi Risiko Konflik IP:
DHCP mengelola alamat IP secara terpusat, mengurangi kemungkinan terjadinya konflik IP, yang dapat mengganggu konektivitas jaringan.
Pengelolaan Terpusat:
Administrator jaringan dapat mengelola pengaturan IP, subnet mask, gateway, dan konfigurasi lainnya melalui satu server, sehingga lebih efisien.
Skalabilitas:
DHCP sangat cocok untuk jaringan besar, di mana perangkat yang terhubung sangat banyak dan dinamis. Sistem ini memungkinkan pengelolaan alamat IP dalam jumlah besar dengan mudah.
Fleksibilitas:
Perangkat dapat dengan mudah dipindahkan ke jaringan lain dan tetap mendapatkan konfigurasi yang diperlukan tanpa pengaturan manual.
Pengelolaan Lease Time:
DHCP mengatur lease time untuk alamat IP, memungkinkan pengelolaan penggunaan IP yang lebih efisien dalam jaringan.
#Kekurangan Dari DHCP Server
Ketergantungan pada Server DHCP:
Jika server DHCP mengalami gangguan atau downtime, perangkat baru yang terhubung atau perangkat yang mencoba memperbarui alamat IPnya mungkin tidak dapat mendapatkan alamat IP, yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.
Keamanan yang Rentan:
DHCP tidak menyediakan autentikasi, sehingga rentan terhadap serangan seperti DHCP Spoofing, di mana perangkat jahat dapat mencoba menggantikan server DHCP dan memberikan alamat IP yang salah atau informasi jaringan yang salah.
Memerlukan Infrastruktur Tambahan:
Dalam jaringan besar atau jaringan yang tersebar, diperlukan DHCP relay agent atau server DHCP tambahan untuk memastikan perangkat di lokasi yang berbeda dapat menerima alamat IP. Ini bisa menambah kompleksitas pengaturan.
Keterbatasan pada Alamat IP Statis:
DHCP memberikan alamat IP dinamis. Jika perangkat tertentu memerlukan alamat IP statis (seperti server atau printer), konfigurasi tambahan diperlukan, seperti pengaturan alamat IP statis atau reservasi DHCP.
Risiko Kehilangan Koneksi pada Lease Time:
Jika perangkat tidak dapat memperbarui alamat IP saat lease time habis, koneksi jaringan dapat terputus. Hal ini membutuhkan perhatian khusus dalam pengaturan lease time untuk perangkat yang memerlukan koneksi yang terus-menerus.
Pengelolaan yang Lebih Rumit pada Jaringan Kecil:
Pada jaringan yang kecil dengan sedikit perangkat, DHCP bisa terasa berlebihan karena pengelolaan IP manual jauh lebih mudah daripada menggunakan DHCP.
• Langkah - langkah setting dhcp server
1. Pastikan kalian sudah menginstall iso debian 10 ( dvd 2 ) dan virtual box kalian sudah ter setting ip + debian 10 ( dvd 1)
2. Kalian buka virtual box pergi ke tools lalu network
17. Jika muncul tulisan "failed" Tidak perlu khawatir karena kita belum melakukan setting DHCP servernya),lalu ketikkan perintah
"nano /etc/dhcp/dhcpd.conf" untuk mengkonfigurasi DHCP Server
18. Setelah kalian di arahkan ke halaman seperti ini, kalian scroll ke bawah dan mencari perintah "# a slightly". Setelah ketemu perintah "A slightly" kalian harus menghapus tanda pagar yang ada di dalam perintah tersebut dari "subnet" hingga perintah terakhir yaitu "}"
Lalu kalian ganti dengan ip kalian
Subnet ***.***.***.0 netmask 255.255.255.0
Range ( jarak absen kalian saja misal absen saya 28 jadi saya buat 20 sampai 30 ), ***.***.***20 ***.***.***.30
Option routers ***.***.***.(Absen kalian)
Broadcast-addresss ***.***.***.255
20. Ubah bagian INTERFACESV4 menjadi "enp0s3"
lalu Ctrl + S untuk menyimpan dan Ctrl + X untuk keluar
2. Pilih opsi "Network and internet"
3. Lalu "Network and sharing center
19. Lalu kita masuk ke opsi "Details"
20. Di bagian "IPv4 DHCP Server" kita mendapatkan IP ***.***.***.( Absen ) sesuai dengan yang telah kita setting
Sekian.