Selasa, 14 Januari 2025

Konfigurasi DHCP server dan client debian 10

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Halo Sobat Networking!! Perkenalkan Saya Satria Pringgondani dari siswa sekolah SMK Negeri 1 Cerme jurusan XI TKJ 2, nah pada kesempatan kali ini Saya akan membahas tentang Konfigurasi DHCP Server pada Debian 10 

Pengertian DHCP Server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol jaringan yang digunakan untuk memberikan konfigurasi alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke dalam jaringan. Dengan menggunakan DHCP, perangkat seperti komputer, smartphone, printer, dan perangkat lainnya tidak perlu lagi mengatur alamat IP secara manual. Sebagai gantinya, mereka akan menerima alamat IP secara otomatis dari server DHCP yang ada di dalam jaringan.


-Fungsi DHCP Server

Pemberian Alamat IP Otomatis:

DHCP secara otomatis memberikan alamat IP kepada perangkat yang terhubung ke jaringan. Ini menghilangkan kebutuhan konfigurasi manual, yang mempercepat proses koneksi perangkat ke jaringan.


DHCP memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan alamat IP yang unik dari rentang yang telah ditentukan oleh server, mengurangi risiko konflik alamat IP yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.Pengelolaan Alamat IP yang Efisien:


DHCP memudahkan pengelolaan alamat IP dalam jaringan yang besar. Alamat IP yang diberikan bersifat sementara (lease time), dan setelah waktu tertentu, alamat IP yang tidak digunakan dapat kembali ke pool untuk digunakan oleh perangkat lain.Memberikan Konfigurasi Lainnya:


Selain alamat IP, DHCP juga dapat memberikan informasi lainnya seperti subnet mask, default gateway, dan DNS server. Ini memastikan perangkat dapat terhubung dengan benar ke jaringan dan dapat mengakses sumber daya seperti internet.Fleksibilitas:


DHCP sangat berguna di jaringan yang memiliki perangkat yang sering berganti atau dipindahkan, karena perangkat baru akan menerima konfigurasi yang diperlukan secara otomatis tanpa perlu pengaturan manual.Penyederhanaan Proses Setup Perangkat:


Ketika perangkat baru ditambahkan ke jaringan, DHCP memungkinkan perangkat tersebut untuk terhubung dengan cepat dan mendapatkan alamat IP serta konfigurasi lainnya secara otomatis


#Kelebihan DHCP server

Pemberian Alamat IP Otomatis:

Proses pemberian alamat IP dilakukan otomatis, sehingga mengurangi beban administrasi dan menghemat waktu


Mengurangi Risiko Konflik IP:

DHCP mengelola alamat IP secara terpusat, mengurangi kemungkinan terjadinya konflik IP, yang dapat mengganggu konektivitas jaringan.


Pengelolaan Terpusat:

Administrator jaringan dapat mengelola pengaturan IP, subnet mask, gateway, dan konfigurasi lainnya melalui satu server, sehingga lebih efisien.


Skalabilitas:

DHCP sangat cocok untuk jaringan besar, di mana perangkat yang terhubung sangat banyak dan dinamis. Sistem ini memungkinkan pengelolaan alamat IP dalam jumlah besar dengan mudah.


Fleksibilitas:

Perangkat dapat dengan mudah dipindahkan ke jaringan lain dan tetap mendapatkan konfigurasi yang diperlukan tanpa pengaturan manual.


Pengelolaan Lease Time:

DHCP mengatur lease time untuk alamat IP, memungkinkan pengelolaan penggunaan IP yang lebih efisien dalam jaringan.


#Kekurangan Dari DHCP Server

Ketergantungan pada Server DHCP:

Jika server DHCP mengalami gangguan atau downtime, perangkat baru yang terhubung atau perangkat yang mencoba memperbarui alamat IPnya mungkin tidak dapat mendapatkan alamat IP, yang dapat menyebabkan masalah konektivitas.


Keamanan yang Rentan:

DHCP tidak menyediakan autentikasi, sehingga rentan terhadap serangan seperti DHCP Spoofing, di mana perangkat jahat dapat mencoba menggantikan server DHCP dan memberikan alamat IP yang salah atau informasi jaringan yang salah.


Memerlukan Infrastruktur Tambahan:

Dalam jaringan besar atau jaringan yang tersebar, diperlukan DHCP relay agent atau server DHCP tambahan untuk memastikan perangkat di lokasi yang berbeda dapat menerima alamat IP. Ini bisa menambah kompleksitas pengaturan.


Keterbatasan pada Alamat IP Statis:


DHCP memberikan alamat IP dinamis. Jika perangkat tertentu memerlukan alamat IP statis (seperti server atau printer), konfigurasi tambahan diperlukan, seperti pengaturan alamat IP statis atau reservasi DHCP.

Risiko Kehilangan Koneksi pada Lease Time:

Jika perangkat tidak dapat memperbarui alamat IP saat lease time habis, koneksi jaringan dapat terputus. Hal ini membutuhkan perhatian khusus dalam pengaturan lease time untuk perangkat yang memerlukan koneksi yang terus-menerus.


Pengelolaan yang Lebih Rumit pada Jaringan Kecil:

Pada jaringan yang kecil dengan sedikit perangkat, DHCP bisa terasa berlebihan karena pengelolaan IP manual jauh lebih mudah daripada menggunakan DHCP.


• Langkah - langkah setting dhcp server

1. Pastikan kalian sudah menginstall iso debian 10 ( dvd 2 ) dan virtual box kalian sudah ter setting ip + debian 10 ( dvd 1)

2. Kalian buka virtual box pergi ke tools lalu network


3. lalu klik create yang ada di atas

4. Lalu kalian pilih Ethernet adapter yang baru kalian tambah/buat

5. Kalian pastikan sama sesuai gambar lalu kalian ke sampingnya yang DHCP Server
 
6. Disini kalian klik enable server lalu setting sesuai dengan ip kalian 
Address : ***.***.***.(Absen kalian) 
Mask : 255.255.255.0
Lower address : ***.***.***.1
Upper address : ***.***.***.(Absen kalian) 
Jika sudah kalian klik apply

7. Kalian pergi ke setting dari debian kalian lalu ke network dan ganti sesuai dengan gambar 
Attached to : Host only
Name : ( ethernet adapter yang kalian buat tadi ) 
Promiscuous Mode : Allow all
Lalu klik OK

8. Kalian start debian kalian lalu login dengan akun root dan masukan password nya

9. Jika sudah login kalian ketik "nano /etc/network/interfaces"


10. Kalian tambahkan perintah dan masukan ip 
"network: xxx.xx.xx.0 dan broadcast: xxx.xx.xx.255" untuk mempermudah dalam konfigurasi DHCP Server, setelah itu tekan ''Ctrl + S" untuk menyimpan perubahan, dan "Ctrl + X" untuk keluar halaman

11. Lalu ketik "/etc/init.d/networking restart" untuk merestart konfigurasi IP tadi 

12. Lalu kalian bisa ketik "ip a" Untuk melihat ip yang sudah kita ganti tadi


13. Jika IP sudah berubah, pergi ke bagian "Devices" pilih "Optical Drives" dan masukkan file iso debian 10 dvd-2

14. Ketik "apt-cdrom add", untuk menambahkan file iso Debian 10 dvd 2 yang baru kita tambahkan

15. Lalu ketik "apt-get update" untuk mengupdate file iso Debian nya. 

16. Ketik "apt-get install isc-dhcp-server" untuk mulai menginstalasi DHCP Servernya, lalu ketik "y" untuk melanjutkan prosesnya. 

17. Jika muncul tulisan "failed" Tidak perlu khawatir karena kita belum melakukan setting DHCP servernya),lalu ketikkan perintah 

"nano /etc/dhcp/dhcpd.conf" untuk mengkonfigurasi DHCP Server


18. Setelah kalian di arahkan ke halaman seperti ini, kalian scroll ke bawah dan mencari perintah "# a slightly". Setelah ketemu perintah "A slightly" kalian harus menghapus tanda pagar yang ada di dalam perintah tersebut dari "subnet" hingga perintah terakhir yaitu "}" 


Lalu kalian ganti dengan ip kalian

Subnet ***.***.***.0 netmask 255.255.255.0

Range ( jarak absen kalian saja misal absen saya 28 jadi saya buat 20 sampai 30 ), ***.***.***20 ***.***.***.30

Option routers ***.***.***.(Absen kalian) 

Broadcast-addresss ***.***.***.255


19. Lalu ketik perintah "nano /etc/default/isc-dhcp-server"

20. Ubah bagian INTERFACESV4 menjadi "enp0s3"

 lalu Ctrl + S untuk menyimpan dan Ctrl + X untuk keluar



21. Masukkan perintah "/etc/init.d/isc-dhcp-server restart" untuk merestart konfigurasi DHCP Server yang telah kita buat tadi,

22. Ketik "systemctl status isc-dhcp-server.service" untuk melihat apakah sistem konfigurasi DHCP Servernya sudah aktif atau belum, jika sudah aktif maka akan muncul tulisan hijau "active (running)"

 - Mencoba DHCP Server yang telah kita buat 

1. Kalian tekan "windows + R" lalu ketikan "control panel"

2. Pilih opsi "Network and internet"


3. Lalu "Network and sharing center


14. Lalu pilih "Change adapter setting" di opsi sebelah kiri

15. . Lalu pilih jaringan Host-only adapter yang telah di buat di awal tadi, 

16. pilih "Properties" di bagian kiri bawah,

17. Pilih opsi "Internet Protocol Version 4"


18. Pastikan semua dalam keadaan "Obtain" karena kita ingin mendapatkan IP secara otomatis dari DHCP Server yang telah kita buat


19. Lalu kita masuk ke opsi "Details"


20. Di bagian "IPv4 DHCP Server" kita mendapatkan IP ***.***.***.( Absen ) sesuai dengan yang telah kita setting 


21. Selanjutnya kalian masuk ke cmd/Command Prompt, Lalu kita coba ping server dengan cara ketikkan perintah "ping ( sesuai dengan ip server kalian ) ***.****.***.(Absen)" Jika di ping bisa maka kita telah berhasil terhubung dengan server yang kita buat. 

Sekian

Installasi & Konfigurasi OwnCloud

  APA ITU OWNCLOUD ? OwnCloud adalah  perangkat lunak open-source  yang digunakan untuk membuat layanan  cloud storage pribadi . Fungsinya m...